Sudah kupecah tangisku
Pada daun sajadah
Saat lembaran malam
Menenggelamkan mata indah
Mulai kurajut
Pada dua sujud
Harapan yang telah terhambur
Menghamba pada Yang Maha
Kupintakan suara hati
Memintal rindu yang terpilin
Saat sekatsekat berasa meninggi
Membentang jarak di dua hati
Larut dalam pengaduan
Butiran hangat menyapu pipi
Membasah jiwaku yang telah layu
Betapa aku begitu tak berarti
Tuhan, Engkau mendengarkan
Kesah dan desah
Seruan yang menghiba
Atas murahMu, ridha dan barokah
Yang tersimpul di hatiku yang retak